Wali Kota Magelang: Berpolitik adalah Menebar Kebaikan

28 Oktober 2021

Comments

KOTA MAGELANG – Berpolitik merupakan bagian dari menebar kebaikan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang pun mendukung setiap kegiatan pendidikan politik yang menyasar para pengurus partai politik (parpol).

Hal itu disampaikan Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz (Dokter Aziz), saat membuka forum diskusi politik yang diselenggarakan Badan Kesbangpol, Kota Magelang, di Hotel Sriti Magelang, Rabu (27/10/2021).

Dokter Aziz mengatakan, kegiatan yang melibatkan para pengurus parpol tersebut adalah salah satu bagian dari implementasi pelaksanaan pembangunan nonfisik, sumber daya manusia (SDM) di Kota Magelang.

“Melalui pendidikan politik dengan sasaran para pengurus parpol kita mengajak semuanya untuk berbuat kebaikan. Karena pada prinsipnya berpolitik itu adalah menebar kebaikan. Parpol merupakan mitra kerja pemerintah baik pusat maupun daerah, dalam melaksanakan pembangunan dan kemajuan,” katanya.

Menurutnya, pemerintah memiliki tugas untuk menata dan menyempurnakan parpol guna memaksimalkan fungsi dari parpol itu sendiri. Hal ini agar nantinya dapat dihasilkan kader-kader calon pemimpin masa depan yang memiliki kemampuan politik.

Selain itu, Dokter Aziz berharap, lewat acara ini bisa membentuk persepsi yang sama antara pemerintah dan parpol penerima bantuan keuangan. Khususnya dalam hal penyusunan laporan pertanggungjawaban bantuan keuangan.

“Persepsi ini perlu diselaraskan agar nantinya dapat disusun laporan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jadi ketika diaudit, akan tersajikan data yang riil dan sesuai peruntukannya,” tandasnya.

Menurut dia, situasi dan kondisi politik di Kota Magelang sejauh ini sudah sangat kondusif. Oleh karena itu, ia meminta agar parpol dan pemerintah kembali menyamakan persepsi, dengan tujuan membuat Kota Magelang lebih maju.

“Satu hal yang paling penting, menjadi politikus itu tidak boleh baper (bawa perasaan). Karena begitu kompetisi politik selesai, ada yang menang ada yang kalah, setelah itu bersatu fokus membangun kota. Tidak bagus setelah pesta demokrasi kok masih musuh-musuhan. Jadi harus saling mengerti dan saling memahami,” urainya.

Dokter spesialis penyakit dalam ini mengajak semua pihak mampu memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Sebab dengan pendidikan politik, maka demokrasi daerah akan terjaga dan bermartabat.

“Satu hal lagi, menjadi politikus tidak boleh mencari ‘jenang’ tapi carilah ‘jeneng’. Turun ke masyarakat bisa setiap hari, tidak hanya saat mau pemilihan saja. Dengan begitu, masyarakat akan puas, sudah mempercayakan suaranya untuk para tokoh-tokoh politik ini,” pungkasnya.

Kepala Badan Kesbangpol Kota Magelang, Agus Hariadi menambahkan, forum ini diikuti oleh sebanyak 40 orang pengurus parpol di Kota Magelang. Para peserta diberikan pedoman dan arahan tentang tata cara penganggaran serta tertib administrasi dalam hal laporan pertanggungjawaban keuangan.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas para pengurus parpol dalam pelaksanaan kegiatan politik. Selain itu, juga untuk meningkatkan pemahaman parpol khususnya dalam bidang keuangan,” kata Agus.

Agus mengatakan, pihaknya menghadirkan sejumlah narasumber yang menguasai materi tentang laporan pertanggungjawaban keuangan. Di antaranya perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Tengah, Inspektorat, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Magelang, dan lainnya.

“Forum ini nantinya bisa dijadikan pedoman atau patokan para pengurus parpol untuk membuat laporan pertanggungjawaban atas bantuan keuangan yang diberikan pemerintah,” katanya. (pemkotmgl).

Related Posts

0 Comments

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *