Harga dan Stok Kebutuhan Pokok di Kota Magelang Masih Terkendali

18 Maret 2020

Comments

Siaran Pers No. : 481.5/19/rilis/3/133/2020

MAGELANG – Beberapa bahan kebutuhan pokok di pasar Kota Magelang masih dalam harga stabil beberapa waktu terakhir ini. Begitu juga dengan ketersediaannya yang masih dapat terkendali.

Informasi yang diperoleh dari laman DataGo, harga komoditas seperti bawang merah masih di kisaran harga Rp 32.000 per kilogram, daging ayam ras Rp 31.000 per kilogram, daging sapi Rp 120.000 per kilogram.

Kemudian, minyak goreng Rp 13.000 per liter, telur ayam ras Rp 25.500 per kilogram, elpiji 3 kilogram masih Rp 21.000 dan elpiji 12 kilogram Rp 154.000.

“Tidak semua harga komoditas naik, hanya gula, bawang putih dan empon-empon Jahe. Kenaikan ini terpantau di semua pasar tradisional dan toko modern di Kota magelang,” jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang, Catur Budi Fajar Sumarmo, Rabu (18/3/2020).

Adapun harga gula pasir dari semula Rp 16.500 menjadi Rp 17.000 per kilogram. Bawang putih dari semula Rp 40.000 menjadi Rp 42.000 per kilogram. Sedangkan Jahe dari Rp20.000, menjadi Rp 37,500 sampai Rp 40.000 per kilogram.

Menurut Catur, kenaikan ini terjadi sejak awal bulan Maret 2020 atau diduga sejak muncul pendemi Coronavirus Disease 19 (Covid-19) di Indonesia.

Setiap hari pihaknya melakukan pemantauan langsung ke lapangan, diantaranya di Pasar Rejowinangun, Pasar Kebonpolo, Pasar Gotongroyong dan lainnya. Selain itu, pemantauan juga dilakukan di gudang-gudang sembako, termasuk apotek dan toko obat.

Titik-titik gudang kebutuhan pokok yang akan pantau, antara lain UD Darsono Magersari, Basuki Jalan Majapahit, Toko Bandongan Jalan Mataram, Toko Sari Agung Keplekan dan lainnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak perlu panic buying dalam menghadapi fenomena Covid-19 ini.

“Jangan panik, sampai saat ini (harga) masih terkendali,” tandas Catur. (pro/kotamgl)

Related Posts

1 Comments

1 Komentar

  1. Roberr Irawan

    Pak…itu dah kelas grosir, dan tdk semua warga belinya ke sana, di warung” terdekat lebih mahal…, ayo operasi pasar…biar harga terkendali, kasihan warga yg tdk mampu…tksh

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *