KOTA MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang memberikan apresiasi kepada para pejuang kemerdekaan (veteran) tepat di Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2021). Secara simbolis apresiasi berupa kain batik dan tali asih itu diberikan oleh Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz (Dokter Aziz), usai upacara peringatan Hari Pahlawan di Pendopo Pengabdian kompleks rumjab Wali Kota Magelang.
“Bukan masalah harganya, batik adalah sebuah karya, kita berikan kepada veteran-veteran yang sudah berjasa memperjuangkan kemerdekaan bangsa,” tutur Dokter Aziz.
Menurutnya, sebagai generasi muda harus menghormati, menghargai, para veteran yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Tanpa mereka, generasi muda tidak akan ada sekarang ini.
“Jangan lupakan sejarah, tanpa mereka kita tidak ada saat ini. Kita patut bersyukur dan berterimakasih, karena Kota Magelang jadi lebih baik, maka harus lebih menghormati mereka.” Ungkap Dokter Aziz, didampingi Sekda Kota Magelang Joko Budiyono.
Ia menyebutkan, ada 10 orang veteran yang menerima apresiasi tersebut. Pihaknya juga menyediakan bus untuk menjemput dan mengantar para veteran tersebut mengikuti upacara virtual Hari Pahlawan di Pendopo Pengabdian.
Setelah itu, para veteran bersama Wali Kota Magelang dan jajaran pejabat Forkopimda Kota Magelang menuju taman makam pahlawan (TMP) Giri Dharmoloyo untuk kegiatan doa bersama dan tabur bunga. Doa bersama dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Magelang, M. Mansyur.
“Setiap tahun kita adakan upacara Hari Pahlawan, tapi tahun ini kita virtual dengan Presiden RI. Harapan ke depan generasi muda sekarang ini ingat dan meneladani para pahlawan,” ungkap Dokter Aziz.
Sementara itu, Saebani (75), Ketua Markas Cabang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Magelang menuturkan, generasi muda sepatutnya menghargai perjuangan pahlawan bangsa dengan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat. Bukan justru melakukan hal-hal yang tidak terpuji, seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.
“Generasi muda sekarang itu kurang menaruh perhatian kepada para pahlawan bangsa. Malah banyak yang salah langkah, ada tawuran, berkelahi, narkoba dan sebagainya. Jadi perlu ditumbuhkan nilai kepahlawan untuk menangkalnya,” tutur Saebani.
Dikatakan, para veteran bukan hanya para pejuang kemerdekaan pada era 1945, akan tetapi ada juga veteran Pembela Dwikora, Trikora Kalimantan, Trikora Irian dan Seroja Timor-Timor. Di Magelang, masih ada sekitar 50 orang veteran yang masih hidup.
Menurut Saebani, kesejahteraan veteran dilindungi oleh undang-undang nomor 15 tahun 2012, dimana setiap bulan mereka mendapatkan apresiasi dengan nominal sesuai golongan masing-masing. (pemkotmgl)
0 Komentar