Wali Kota Magelang : Seniman Harus Terlibat Aktif Membangun Kota Magelang

8 Maret 2021

Comments

KOTA MAGELANG – Para pelaku seni dan budaya atau seniman di Kota Magelang harus terlibat aktif sebagai penentu arah pembangunan kota. Hal ini ditegaskan Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz dalam produksi ke-25 “Njo Thethek Njo”, sebuah acara yang diinisiasi oleh Komunitas Pinggir Kali, di Pendopo Pengabdian Magelang, pada Minggu (7/3/2021) malam.

Acara dialog yang disiarkan langsung lewat kanal youtube Komunitas Pinggir Kali ini dihadiri oleh para pelaku seni dan budaya Kota Magelang, antara lain Oei Hong Djien (Pemilik Galeri Seni OHD), dr. Reno, Bagus Priyana, Gepenk Nugroho, Mbilung Sarawita, dan Muhammad Nafi sebagai moderator.

Sebagai Wali Kota, dr. Aziz menyatakan bahwa dialog ini merupakan awal yang baik baginya dan pemerintahan yang kini dinahkodainya untuk membangun semangat perubahan dan kesederajatan (egaliter). Bahkan dirinya meneladani sikap kepemimpinan Pangeran Diponegoro, seorang pahlawan nasional yang memiliki sejarah erat dengan Kota Magelang.

Menurutnya, kisah penjebakan dan penangkapan Pangeran Diponegoro menunjukkan bahwa pemimpin Perang Jawa ini memiliki harga diri dan marwah seorang pemimpin besar. Untuk diketahui, sebelum ditangkap Pangeran Diponegoro datang ke karesidenan dalam rangka memenuhi undangan.

“Dari situ kita dapat melihat bahwa Pangeran Diponegoro mempunyai nilai yang diturunkan kepada kita semua. Dan inilah yang akan saya bawa di Kota Magelang. Bahwa setiap orang itu mempunyai sebuah marwah, sebuah harga diri. Saya ingin Kota Magelang ini warganya punya harga diri, punya marwah, punya kebebasan dalam berpendapat. Pemimpin itu tidak selalu benar. Pemimpin harus siap dikritik dan siap dikoreksi,” kata dr. Aziz.

Terkait semangat perubahan dan kesederajatan, dr. Aziz memastikan bahwa baliho-baliho yang dipasang Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang kini akan terlihat berbeda. Dia tidak ingin fotonya terpasang sendirian, namun harus “nyawiji” (bersamaan) dengan para stakeholder seperti Forkopimda, Anggota DPRD, ASN, bahkan bersama elemen-elemen masyarakat lainnya.

“Itu menunjukkan ada pesan disana, yaitu Wali Kota bukan penentu segalanya. Penentunya adalah masyarakat. Mau dibawa kemana Kota Magelang ini, ini tergantung mereka,” tegas dr. Aziz.

Lebih lanjut, ia mengajak para pelaku seni dan budaya untuk terus ikut membangun kota, dan tidak perlu segan untuk melontarkan ide kreatif. Hal ini agar Kota Magelang tidak kehilangan kebanggaan dan deretan prestasinya. Bahkan prestasi ini akan terus pertahankan, dan ditingkatkan.

“Aset-aset budaya di Kota Magelang ini akan saya dorong. Saya tidak akan menutupi kelebihan-kelebihan dari warga Kota Magelang. Selanjutnya, kita akan sebarkan kepada seluruh masyarakat, bahwa Kota Magelang ini istimewa, karena saya ingin orang Kota Magelang bangga dengan kotanya,” ujarnya.

dr. Aziz juga menyampaikan beberapa rencana pengembangan seni dan budaya Kota Magelang ke depan yang akan dimasukkan ke dalam rencana kerja pemerintah daerah. Salah satunya adalah keinginannya untuk merubah fungsi Taman Pancasila menjadi sebuah Theater Terbuka yang gratis untuk umum.

“Jadi kalau budayawan dan seni budaya berkembang maka banyak orang datang. Kalau di Kota Magelang ada seni yang ditampilkan seperti itu, InsyaAllah orang yang mau ke Semarang, atau ke Jogja, tidak hanya lewat, tapi juga mampir disini,” paparnya.

Dijelaskan, untuk melengkapi fungsi kota jasa, beberapa destinasi wisata unggulan seperti kawasan budaya Gunung Tidar, kawasan sejarah Mantyasih, dan museum-museum akan terus dikembangkan, dan ke depan siap untuk dijadikan satu paket wisata. Gelaran festival, pentas seni dan budaya daerah juga siap digelar apabila pandemi Covid-19 berakhir.

“Biar Kota Magelang ini menjadi kota yang gemah ripah loh jinawi. Banyak orang datang, pasti banyak rejeki datang,” pungkasnya.

Acara dimeriahkan pula oleh penampilan tari dari Sanggar Adya Gunita pimpinan Agung Tri Cahyo yang menampilkan para penari penyandang disabilitas. (prokompim/kotamgl)

Related Posts

0 Comments

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *