Wali Kota Magelang Ajak Pejabatnya Buat Program “Menyentuh Bumi”

27 Oktober 2021

Comments

KOTA MAGELANG – Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengajak para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajarannya di lingkungan Pemerintah Kota Magelang untuk membuat program-program yang inovatif dan “menyentuh bumi”.

Hal itu dikatakan Dokter Aziz dihadapan Kepala OPD dan sejumlah pejabat esselon 2 Pemkot Magelang dalam kegiatan Seminar Perencanaan dan Penganggaran, di Hotel Puri Asri Kota Magelang, Selasa (26/10/2021).

“Pejabat esselon 2, sudah diatas langit, maka buat program menyentuh bumi,” kata Dokter Aziz.

Dokter Aziz mendorong mereka untuk terus belajar, seperti mengikuti seminar yang diadakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Magelang ini.

“Manfaatkan sebaik-baiknya seminar ini, karena narasumbernya berkompeten, agar apa yang jadi masalah selama ini bisa dipecahkan,” imbuh Dokter Aziz.

Plt Kepala BPKAD Kota Magelang, Nanang Kristiyono menjelaskan, penyelenggaraan seminar ini merupakan implementasi misi ke-3 Pemkot Magelang yakni mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan inovatif.

Hal itu dapat diartikan sebagai perbaikan tata kelola pemerintahan dengan sentuhan inovasi sehingga akan mewujudkan komponen visi Kota Magelang yang maju.

“Indikator sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi, profesionalitas dan akuntabilitas manajemen pemerintahan, dimana akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah menjadi salah satu pilar dalam perbaikan manajemen pengelolaan pemerintahan,” terang Nanang.

Selain itu, lanjut Nanang, kinerja tata kelola keuangan pemerintah yang semakin akuntabel telah menjadi tuntutan regulasi, misalnya penguatan regulasi yang telah digulirkan dengan telah diterbitkannya Permendagri nomor 19/2020 tentang pengukuran Indeks Pengelolan Keuangan Daerah (IPKD).

“Adapun konsepnya ditujukan untuk mewujudkan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel,” imbuh Nanang.

Nanang berujar, secara responsif dalam RPJMD tahun anggaran 2021-2026 pun sudah mengakomodir subtansi dalam indikator-indikator IKPD untuk mengukur capaian kinerja pengelolaan keuangan daerah Kota Magelang.

Nanang melanjutkan, sesuai dengan misi ke-3 dan siklus pengelolaan keuangan daerah yang ada, maka seminar ini mengangkat tema perbaikan akuntabilitas yang difokuskan pada tahapan perencanaan dan penganggaran dengan tanpa pengesampingkan tahapan pengelolaan keuangan selanjutnya yaitu pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban.

“Pilihan topik ini menurut kami menjadi penting karena pada tataran praktis dan kemudian menjadi fakta empiris bahwa dalam tahapan perencanaan dan penganggaran masih dijumpai persoalan menyangkut pemahaman regulasi komitmen dan teknis dari unsur-unsur yang terlibat,” ungkap Nanang.

Oleh karena itu, pada dua tahapan ini apabila tidak disikapi dengan komitmen dan pemahaman yang sama dan benar akan menjadi kendala besar untuk mewujudkan kesesuaian perencanaan dan penganggaran yang menjadi dimensi penting dalam akuntabilitas yang diharapkan.

“Penguatan konsistensi perencanaan dan penganggaran kemudian perlu menjadi tema besar dan perlu diketahui, dipahami kita bersama,” tandas Nanang.

Pada tataran yang lebih teknis, seminar yang mengundang narasumber dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan DPRD Kota Magelang ini juga didiskusikan tentang implementasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) penganggaran yang perlu penguatan pemahaman. (pemkotmgl)

Related Posts

0 Comments

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *