KOTA MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang mengadakan kajian untuk mengetahui kemajuan daerah dalam pengembangan kebijakan, pelaksanaan kegiatan, dan tantangan dalam mewujudkan Kota Layak Anak (KLA), di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Kamis (3/11/2022). Kegiatan ini untuk mengetahui implementasi perlindungan anak di Kota Magelang.
Asesmen dilaksanakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melalui Program Kerjasama RI – UNICEF.
Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz memaparkan, terdapat beberapa poin penting yang mengantar Kota Magelang menjadi KLA, yaitu terbitnya Perda tentang trafficking Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), perlindungan anak, program sekolah gratis dan bantuan pendidikan melalui program pemerintah dan CSR.
Selanjutnya, adanya jaminan kesehatan, pembentukan Komisi Perlindungan Anak (KPA) Kota Magelang yang pertama di Jawa Tengah, dan dibentuknya forum anak tingkat kecamatan dan kelurahan, serta RW layak anak. Hal penting lainnya, sebut Dokter Aziz, adalah fasilitas umum ramah anak, keterlibatan unsur pimpinan lintas instansi dalam berbagai kegiatan terkait dengan anak.
“Kami menyadari untuk mewujudkan KLA bukanlah hal yang mudah. Maka diperlukan kapasitas kelembagaan yang mumpuni, kesamaan paradigma mengenai anak, kerja sama dan koordinasi yang baik diantara unsur pemerintah, swasta, organisasi, lembaga swadaya, komunitas, dan warga Kota Magelang,” ujar Dokter Aziz.
Dia menambahkan, dukungan dari pemerintah pusat juga dibutuhkan, maka kehadiran perwakilan KemenPPPA dan UNICEF yang hadir pada kegiatan ini diharapkan dapat meneguhkan komitmen untuk terus melaksanakan kebijakan publik yang pro anak.
Konsultan dari UNICEF Kurniasih Zulhadji menuturkan, pihaknya bersama KemenPPPA dan Bapenas, membuat sebuah kajian untuk konsep kebijakan implementasi Kabupaten/Kota Layak Anak yang sudah diinisiasi oleh KemenPPPA. Programnya diantaranya perencanaan pembangunan yang fokus pada anak, assesmen, roadmap dan rancangan KLA di Ibukota baru.
Kemudia perencanaan penanganan anak post pandemi Covid-19 di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Kebijakan yang dibuat adalah untuk anak itu sendiri. Maka jangan sampai kebijakan ini tidak dirasakan oleh anak. Mari urun rembug kita menyiapkan kota layak anak yang tujuannya untuk kepentingan terbaik bagi anak,” ungkap Kurniasih.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Handini Rahayu memaparkan, sembilan program unggulan yang dimiliki Kota Magelang akan digunakan menjadi strategi pencapaian klaster kota layak anak. Masing-masing mengandung program kegiatan yang salah satunya memiliki tujuan untuk mendukung KLA di Kota Magelang.
“Komitmen Kota Magelang sudah dibentuk, penguatan kelembagaan, juga peran kelembagaan sudah dikuatkan dan melibatkan semua unsur,” ucap Dini. (pemkotmgl)
Siaran Pers No: 481.5/5/11/133/2022
0 Komentar