Komitmen Pemkot Magelang Tekan Angka Stunting

31 Agustus 2022

Comments

KOTA MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kota Magelang tahun 2022. Tim ini bertugas untuk menekan kasus stunting pada anak secara efektif dan terintegrasi di wilayah ini. Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengukuhkan langsung tim ini bersamaan dengan kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Magelang, Selasa (30/8/2022).

Susunan keanggotaan TPPS terbagi tiga yaitu Tim Pengarah yang diketuai Walikota Magelang, Tim Pelaksana diketuai oleh Wakil Walikota Magelang, dan Tim Sekretariat diketuai Sekretaris Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMP4KB).

Pada kesempatan itu, Dokter Aziz meminta pengukuhan TPPS Kota Magelang tidak sekadar formalitas, namun perlu semangat agar bekerja efektif.

“Maka segera TPPS membuat program kerja, meliputi pra, pelaksanaan dan setelahnya. Pra itu dilihat angkanya berapa, kemudian bagaimana menurunkannya. Kalau sudah kejadian (ada kasus stunting) diobati, kalau belum maka bagaimana dicegah dengan memperhatikan asupan gizi sejak hamil,” terang Dokter Aziz.

Selain itu, program kerja juga semestinya terintegrasi dengan program lain, contohnya dengan program Rodanya Mas Bagia. Dikatakan, hampir Rp 30 miliar anggaran Pemkot Magelang digelontorkan untuk Rodanya Mas Bagia sehingga diharapkan program ini lebih punya manfaat.

“Kota Magelang itu kota kecil tapi ternyata masih ada stunting, kita yang kurang sigap, kemiskinan perlu dihitung agar pemerintah juga bisa segera bertindak. Kemudian pemetaan harus lebih awal. Tim teknis harus turun ke lapangan,” tandas Dokter Aziz.

Kepala DPMP4KB Khudoifah mengungkapkan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka penurunan angka stunting di Kota Magelang. Penurunan stunting perlu penyamaan persepsi dan penyatuan langkah seluruh pemangku kepentingan.

“Walaupun angka stunting di wilayah ini sudah masuk 5 terbaik di Jateng, pada kisaran 13 persen, namun perlu penyamaan persepsi dan penyatuan langkah secara bersama antara OPD penanggung jawab, lembaga non pemerintah dan masyarakat. Sehingga perlu konfirmasi, sinkronisasi dan sinergitas dalam penurunan stunting,” papar Khudoifah.

Kemudian, kegiatan yang menghadirkan narasumber dan Kemendagri, Kemenkes dan perwakilan Bank Dunia ini juga bertujuan untuk menyampaikan hasil analis dan rancangan renana kegiatan intervensi penurunan stunting di Kota Magelang terintegrasi. Serta membangun komitmen Pemda dan kesepakatan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting dan komitmen publik dalam penurunan stunting secara terintegrasi. (pemkotmgl)

Siaran Pers No: 481.5/25/8/133/2022

Related Posts

0 Comments

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *