KOTA MAGELANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang terus berbenah untuk menjadi rumah sakit terlengkap dan terbaik, bahkan se-wilayah eks Karesidenan Kedu. Rumah sakit yang berusia 89 tahun pada 25 Mei 2021 itu menambah dokter ahli/konsultan, termasuk meningkatkan pelayanan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
Direktur RSUD Tidar Kota Magelang, dr. Adi Pramono Sp OG (K) menuturkan, sesuai dengan target manajemen rumah sakit cerdas (Smart Hospital), sarana pelayanan banyak menggunakan teknologi informasi.
“Target kami smart hospital dengan memanfaatkan teknologi canggih, semua komputerisasi, dan paperless,” ujar Adi, di kantornya, Senin (24/5/2021).
Saat ini, di rumah sakit tipe B tersebut sudah mulai menerapkan pelayanan digital, seperti rekam medik dan antrean pasien. Segenap jajaran dari dokter hingga perawat serta pasien diedukasi untuk familiar memanfaatkan teknologi informasi.
“Rekam medis pasien sekarang sudah terekam di komputer. Tinggal ketik nama pasien sudah terdata semua. Antrean juga tak perlu menunggu lama di rumah sakit, karena sudah melalui android. Pasien daftar jauh hari sebelumnya, sehingga di rumah sakit tinggal dilayani saja,” katanya.
Adi mengakui, penerapan teknologi informasi ini tidak serta merta bisa terlaksana. Apalagi di kalangan masyarakat, bahkan tenaga medis, yang masih gagap teknologi (gaptek).
“Tidak masalah, kami masih bisa mengedukasi dan mengarahkan pasien yang gaptek tersebut. Bagi dokter yang masih gaptek bisa dibantu asistennya, sehingga tetap bisa melayani pasien dengan baik. Menurut saya, teknologi ini memudahkan kita dan juga efisien,” jelasnya.
Selain pemanfaatan teknologi, pihaknya juga akan terus menambah jumlah dokter ahli/konsultan di berbagai bidang keahlian. Saat ini sudah ada dokter ahli/konsultan ontologi dan endokrin.
“Terbaru konsultan ginjal dan hipertensi, yakni dr Muchamad Nur Aziz yang juga Wali Kota Magelang. Terdekat akan gabung konsultan digestif, mungkin bulan depan. Sehingga, ada empat dokter ahli dan konsultan di RSUD Tidar. Ke depan akan terus kita tambah,” paparnya.
Sementara itu, terkait penanganan Covid-19, sejauh ini pihaknya masih terus berjuang menangani pandemi Covid-19 ini. Hampir semua anggaran terkena refocusing untuk penanganan Covid-19 tersebut.
Adi menyebutkan saat ini ada sekitar 36 pasien positif Covid-19. Setelah Lebaran ini, kasusnya relatif landai dibanding daerah lain yang meningkat. Walau demikian pihaknya menyiapkan 107 tempat tidur untuk pasien Covid-19.
“Dari 107 tempat itu, yang terpakai baru 20 persen saja. Kami harap kasusnya tidak meningkat, bahkan terus turun,” pungkanya. (pemkotmgl)
0 Komentar