Akademi Kebhinekaan Kuatkan Toleransi Masyarakat di Kota Magelang

23 Oktober 2023

Comments

KOTA MAGELANG – Komitmen untuk menciptakan kehidupan yang damai, bergotong-royong dan toleransi tanpa membedakan suku, agama, ras maupun golongan tertentu, terus digaungkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang. Salah satu upayanya adalah menggelar Akademi Kebhinekaan yang digagas oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Magelang di Hotel Trio Magelang, Senin (23/10/2023).

Wakil Wali Kota Magelang, KH. M. Mansyur mengepresiasi dan mendukung penuh Akademi Kebhinekaan yang diikuti oleh 35 generasi muda dari berbagai unsur. Kegiatan ini dirasa penting sebagai upaya meneguhkan lagi nilai-nilai toleransi di masyarakat.

“Ini acara bagus, diikuti anak-anak berbagai unsur, agama, etnis, yang menjadi satu. Di sini bisa saling tukar menukar wawasan, sehingga timbul toleransi. Sekarang mereka (peserta) menjadi objek, ke depan jadi subjek, jadi agen toleransi masyarakat Kota Magelang,” kata Mansyur disela-sela kegiatan.

Wujud toleransi tidak sekadar dalam hal agama, tetapi juga bidang lain. Harapannya Kota Magelang kembali mendapat predikat Kota Paling Toleran se-Indonesia.

Sejatinya, toleransi bukan hal yang baru bagi Kota Magelang. Alun-alun Kota Magelang menjadi bukti nyata bagaimana toleransi antarumat beragama terpelihara. Masjid Agung Kauman yang didirikan pada tahun 1650 bersanding dengan Gereja Beth-el yang dibangun tahun 1817, Klenteng Liong Hok Bio didirikan tahun 1864, dan Gereja Ignatius dibangun tahun 1899.

Terbaru, saat serombongan bikkhu singgah di Kota Magelang dalam perjalanan thudong dari Provinsi Nakhon Si Thammarat, Thailand menuju Candi Borobudur pada 30 Mei 2023 lalu. Satu hal yang begitu membekas, adalah betapa hangat dan antusiasnya sambutan masyarakat Kota Magelang kala itu.

“Inilah wajah toleransi kita, yang menjadi refleksi indahnya toleransi antarumat beragama di Indonesia. Sebuah contoh nyata semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu,” tandasnya.

Kepala Badan Kesbangpol Kota Magelang Agus Satiyo Hariyadi menambahkan, akademi kebhinekaan bersifat lintas agama dan etnis. Forum ini merupakan institusi pendidikan atau pelatihan yang dirancang khusus untuk membahas isu-isu keragaman agama, etnis, budaya dan lainnya.

“Akademi semacam ini bertujuan untuk mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman, mengurangi konflik, membangun toleransi dan memperkuat harmobi antarumat beragama dan etnis,” jelas Agus.

Jumlah peserta 35 orang generasi muda dari berbagai unsur, diantara dari Untidar, Unimma, relawan Rela Bersiaga, Mafindo, PPI, perwakilan etnis dan lainnya. (pemkotmgl)

Siaran Pers No: 481.5/20/10/133/2023

Related Posts

0 Comments

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *