KOTA MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) meluncurkan Rela Bersiaga (Rumah Belajar Moderasi Beragama) di TKL Ecopark Kota Magelang, Senin (21/11/2022). Rela Bersiaga menjadi wadah untuk memperkuat dan memperkokoh kerukunan antarumat beragama di Kota Magelang.
Hadir pada acara tersebut Pejabat Forkopimda Kota Magelang, Kepala Kemenag Kota Magelang, Kepala OPD, Pengurus FKUB dan tim Pelaksana Rela Bersiaga.
Kepala Kesbangpol Kota Magelang, Agus Satiyo Haryadi mengatakan, pihaknya memperkenalkan Rela Bersiaga kepada publik bahwa ini merupakan fasilitasi memperkuat peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dalam memperkokoh kerukunan umat beragama di Kota Magelang.
Selain itu juga sebagai media strategis menyebarluaskan nilai-nilai moderasi beragama dan memperkuat nilai-nilai pemahaman wawasan kebangsaan yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Pembinaan antarsuku dan umat beragama, ras dan golongan, FKUB punya strategi dalam menjaga, mendeteksi dan mencari solusi berkaitan dengan kerukunan hidup antarumat beragama, salah satunya melalui penyebarluasan dan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama,” terang Agus.
Pihaknya mendukung FKUB sebagai wadah resolusi konflik yang dipercaya masyarakat sehingga dapat menjaga terciptanya kerukunan beragama. Pemkot Magelang selalu memperkuat FKUB untuk konsisten dan menumbuhkan semangat dalam memelihara serta merawat kerukunan beragama yang diwujudkan dalam tugasnya lewat dialog dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Selain itu, menampung aspirasi ormas dan masyarakat dalam bentuk rekomendasi serta melakukan sosialisasi peraturan/kebijakan dibidang keagamaan yang berakitan dengan kerukunan umat dan pemberdayaan masyarakat.
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz Kota Magelang mengapresiasi peluncuran Rela Bersiaga ini sebagai menjaga toleransi dan mencegah radikalisme di Kota Magelang.
“Moderasi agama adalah sikap dan perilaku yang selalu mengambil posisi di tengah-tengah, sikap seimbang di antara pengamalan agama sendiri dan penghormatan kepada praktik agama orang lain yang berbeda keyakinan. Moderasi agama adalah kunci toleransi beragama,” jelas Agus.
“Saya apresiasi dengan peluncuran Rela Bersiaga. Kota Magelang nomer 6 Kota Toleransi di Indonesia, berkat Progamis. Melalui program itu Pemkot Magelang benar-benar concern agar masyarakat paham dengan agama masing-masing,” katanya.
“Orang yang semakin baik agamanya, dia akan semakin toleran. Tapi kalau agamanya tidak baik, dia tidak akan toleran dan akan suudzon terus,” lanjutnya.
Pihaknya berjanji membawa Kota Magelang semakin kondusif dibantu dengan generasi muda.
Ketua FKUB Kota Magelang Ismudiyono menuturkan, kerukunan harus dipupuk sejak dini dengan bingkai NKRI yang berlandaskan Pancasila. Moderasi beragama dimulai dari anak-anak yang hadir saat ini. Mereka akan jadi corong fatwa-fatwa para orang tua yang sudah rukun.
“Forum ini menjadi pemelihara kerukunan melalui moderasi, yaitu menghormati perbedaaan, kita meyakini apa yang kita yakini tapi juga menghormati keyakinan orang lain yang berbeda,” katanya.
Rela Bersiaga menjadi wahana berdiskusi generasi muda tentang kerukunan dan tentu mendukung pemerintah, terutama anti kekerasan dan radikalisme. (pemkotmgl)
Siaran Pers No: 481.5/26/11/133/2022
0 Komentar