KOTA MAGELANG – “Ngopi Bareng Pak Wali” menjadi wahana silaturahim dan menjalin komunikasi antara Pemerintah Kota Magelang dengan masyarakat. Kegiatan yang diinisiasi oleh Bagian Pemerintahan Setda Kota Magelang tersebut digelar 17 kali bergiliran dari kampung ke kampung di wilayah ini.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz dan Wakil Wali Kota Magelang, M. Mansyur.
Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Magelang, M. Yunus menjelaskan, “Ngopi Bareng Pak Wali” merupakan kegiatan dalam rangka sosialisasi program unggulan Pemkot Magelang yakni program Rp 30 juta per RT (Rodanya Mas Bagya).
“Kegiatan ini dimaksudkan sebagai wahana silaturahim dan menjalin komunikasi serta untuk menjaring aspirasi dari masyarakat secara langsung,” jelas M. Yunus, Selasa (9/11/2021).
Sasaran kegiatan Ngopi Bareng Pak Wali adalah Ketua RW dan Perwakilan Ketua RT, dan tokoh masyarakat. Bersamaan dengan kegiatan ini juga dilakukan penyaluran bantuan keagamaan dan sosial oleh Dinas Sosial (Dinsos), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Magelang.
Tidak hanya itu, wahana ini sekaligus menjadi sarana sosialisai program Pemkot Magelang lainnya, yakni Magesty, Progamis, Balai Belajar, Magelang Keren, Magelang Cantik, Jawani, Jemput sakit antar sehat dan agenda prioritas lainnya.
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena menjadi bagian dari upaya mewujudkan program-program unggulannya. Kegiatan ini bentuk sinergitas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga lainnya di lingkungan Pemkot Magelang.
“Saya sangat gembira karena kita bisa melaksanakan apa yang sudah kita programkan dan janjikan kepada masyarakat. Ini kerjasama yang luar biasa, beberapa OPD saling sengkuyung,” kata Dokter Aziz.
Pihaknya pun fokus pada program Rp 30 juta per RT per tahun. Program ini sekaligus menjadi pola yang akan dipakai dalam pembangunan Kota Magelang dimana masyarakat ikut berperan aktif.
“Dibutuhkan peran aktif masyarakat agar program kita sukses. Karena masyarakat dalam hal ini Ketua RT/RW yang mengetahui kebutuhan masyarakat. Organisasi RT harus diperbaiki terus menerus. Dana Rp 30 juta itu luar bisa kalau dipakai sebaik-baiknya,” papar Dokter Aziz.
Tahun 2022 nanti akan ada pendamping yang membantu RT dan jajarannya mengelola dana tersebut. Dokter Aziz pun menjamin perekrutan pendamping akan berlangsung jujur dan adil, memperhatikan pendidikan, kompetensi dan tidak ada unsur politik. (pemkotmgl)
0 Komentar