1.386 Guru Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19 di Kota Magelang

24 Maret 2021

Comments

KOTA MAGELANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang mencatat sebanyak 1.386 orang tenaga pengajar atau guru menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Mereka terdiri atas guru jenjang TK, SD, dan SMP.

Kepala Disdikbud Kota Magelang Agus Sujito mengatakan, dari jumlah itu sebanyak 50 persen sudah menjalani vaksinasi dosis pertama. Vaksinasi bagi para guru ini dilakukan secara bertahap.

“Lokasi vaksinasi Covid-19 bagi para guru di fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat dari masing-masing sekolah,” kata Agus, Selasa (23/3/2021).

Agus memastikan seluruh guru di Kota Magelang akan menerima vaksin tersebut. Hanya saja, saat ini pihaknya masih menunggu distribusi bantuan vial vaksin dari Pemprov Jawa Tengah.

”Yang telah kita data itu merupakan guru prioritas vaksinasi. Sedangkan jumlah total tenaga guru baik ASN maupun non-ASN di Kota Magelang berjumlah 1.733 guru dan 473 tenaga kependidikan,” ujarnya.

Dengan vaksinasi, kata Agus, rencana pembelajaran tatap muka (PTM) bisa lekas dipersiapkan. Terlebih lagi, pihaknya akan segera menggelar simulasi PTM, bersamaan dengan ujian sekolah (US) dan ujian praktik kelulusan di jenjang SMP sederajat.

Agus menambahkan, selain vaksinasi bagi tenaga pengajar, syarat PTM juga harus menyertakan persetujuan pemerintah pusat maupun Satgas Covid-19 Kota Magelang. Menurutnya, kalau melihat perkembangan kasus Covid-19 saat ini, potensi untuk tatap muka kian besar.

Selain itu, ia juga memberi syarat sekolah yang mengusulkan tatap muka, yakni harus memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Kemudian, membatasi siswa maksimal 30-50 persen tiap kelasnya. PTM bisa dimulai dari jenjang SMP.

”Contohnya menyediakan tempat cuci tangan, pengecekan suhu, mengenakan masker, dan memastikan setiap siswa menjaga jarak,” tandasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Majid Rohmawanto menjelaskan, tenaga pengajar menjadi sasaran prioritas berikutnya setelah tenaga kesehatan, pelayan publik, dan pedagang pasar, serta lansia.

”Begitu mendapatkan kiriman vial dari Pemprov Jawa Tengah kita langsung lakukan vaksinasi. Jadi, biar tidak tertahan lama-lama di Dinkes, begitu datang, langsung nama-nama yang sudah terdata divaksin di faskes terdekat,” jelasnya.

Ia menuturkan, kemungkinan vaksinasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan akan tuntas pada pergantian tahun ajaran mendatang, atau bulan Juni-Juli 2021. Namun demikian pihaknya tetap mempertimbangkan kuota vial yang ada kerena biasanya jumlah vaksin yang datang selalu lebih rendah dari yang diusulkan. (prokompim/kotamgl)

Related Posts

0 Comments

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *